Rakernas PHK2I, Bu Titi Tidur Bareng Honorer K2, Insyaallah Kebahagiaan Datang pada Waktunya
KETUM PHK2I Titi Purwaningsih merasa terharu
melihat semangat honorer K2 yang masih getol berjuang mendapatkan status PNS.
Meski ada solusi penyelesaian honorer K2 berupa rekrutmen PPPK (pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja), banyak anggotanya yang tetap ingin menjadi
PNS.
Semangat menjadi PNS itulah yang membuat
peserta rakernas membeludak. Dari rencana awal 500 orang melonjak menjadi
700-an orang, perwakilan dari seluruh daerah.
Titi hanya seorang guru honorer salah satu SD
negeri di Banjarnegara. Tekadnya yang kuat membuat dia dipercaya anggotanya
menjadi ketum forum. Mulai dari Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I), kemudian
berubah nama menjadi PHK2I.
Bu Titi Tidur Bareng Honorer K2, Insyaallah
Kebahagiaan Datang pada Waktunya

Langkah Titi yang ikut seleksi PPPK (pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja) tahap I pada Februari 2019 sempat membuat
honorer K2 terpecah. Yang menolak PPPK memertanyakan komitmen Titi terhadap
perjuangan mendapatkan status PNS.
Sebaliknya, bagi yang "menerima"
PPPK sebagai tempat pemberhentian sementara, tidak mempersoalkannya. Sebab,
banyak juga yang ikut tes. Tidak hanya usia-usia 50 tahun ke atas, tetapi juga
usia di atas 35 tahun dan di bawah 45.
Protes terhadap Titi, membuat sebagian
pengikutnya berpaling. Mereka mendirikan forum-forum baru. PHK2I yang merupakan
rumah besar honorer K2 kini “beranak”.
Bagi Titi, tidak masalah bila ada yang
mendirikan forum baru. Toh perjuangannya sama. Dan, Titi bisa bernapas lega.
Dalam rakernas PHK2I pada 5-6 September di Jakarta, masih banyak pengikutnya
yang setia.
Ingin membuktikan komitmennya untuk
perjuangan mendapatkan status PNS, dia rela tidur bareng bersama honorer K2 di
Gedung KNPI Jakarta. Gedung di mana dia bersama ratusan anggotanya merumuskan
arah perjuangan lewat forum rakernas.
Sikap Titi ini membuat banyak anggotanya
kagum. Korwil PHK2I Jawa Timur Eko Mardiono salah satunya. Dia sudah dua kali
ini melihat Titi tidur bersama honorer K2.
Pertama saat aksi demo dua hari pada Oktober
2018, Titi bersama sejumlah rekannya tidur di depan istana meski hanya
beralaskan tikar.
"Ini kedua kalinya saya lihat ibu ketum
tidur dengan honorer K2. Inilah yang membuat kami tetap semangat merumuskan
perjuangan. Tidak ada kata lelah. Tidak ada kata tidak punya ini, tidak punya
itu. Yang ada hanya sebuah tekad besar untuk mencapai cita cita meskipun makan
dan tidur seadanya. Bahkan Ibu Titi pun ikut tidur bersama kami karena senasib
seperjuangan," beber Eko kepada JPNN.com, Senin (9/9).
Dia mengimbau seluruh rekannya tetap
semangat. "Gusti Allah Maha Pengasih dan Penyayang. Insyaallah akan datang
waktunya kebahagian itu," sambungnya.
Dia menyebutkan, dalam rakernas semua
bersepakat untuk tetap memperjuangkan status PNS. Selain itu PHK2I masih tetap
menjadi forum terbesar honorer K2 karena sudah terbukti kinerjanya.
"Kami ini forum besar dan sudah ada
hasilnya. Bukan forum baru yang koar-koar seolah-olah sudah banyak berbuat.
Saya terharu melihat semangat teman-teman honorer K2, mereka serasa berat
meninggalkan ruang rakernas," tandas Eko.
Sementara Korwil PHK2I Sulawesi Selatan
Sumarni Azis menambahkan, dalam rakernas dilakukan konsolidasi organisasi agar
marwah perjuangan punya semangat baru pascapilptes. Setelah sempat
terkotak-kotak saat Pilpres kini semua disatukan visi misinya.
"Hasil rakernas ini jadi vitamin baru
bagi perjuangan honorer K2 meraih status PNS. Sulsel hanya diwakili dua orang
karena imbas pilpres jadi masih bingung dan perlu diberikan formula
semangat," terang Sumarni.
Dia lega, dalam rakernas semua menyuarakan
hal sama. Berjuang mendapatkan status PNS tanpa batasan usia, pendidikan,
instansi. Sebab, honorer K2 sudah teruji pengabdiannya belasan hingga puluhan
tahun. [jpnn.com]
No comments