Tata Kelola Guru Kunci Benahi Permasalahan Tenaga Pendidik
JAKARTA
- Perjuangan seorang guru untuk menyalurkan ilmu kepada siswa tak bisa
dipandang sebelah mata. Oleh karena itu guru dikenal sebagai pahlawan tanpa tanda
jasa. Namun nyatanya menjadi seorang guru tak selalu berjalan dengan mulus.
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy percaya ketika masalah
guru dapat terselesaikan maka akan berkorelasi positif pada pendidikan secara
keseluruhan.
“Mudah-mudahan
pada masa Kabinet Kerja Periode II di bawah pimpinan Pak Jokowi nanti masalah
guru benar-benar menjadi prioritas. Persoalan guru masih carut-marut, masih
banyak yang harus dibenahi dalam banyak sisi. Tetapi kalau sebetulnya masalah
guru tuntas, saya bisa sebut 70% urusan pendidikan sudah selesai,” kata
Mendikbud Muhadjir Effendy pada Malam Penganugerahan Guru dan Tenaga
Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional Tahun 2019 di
ballroom Grand Sahid Jaya, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Dia
mengurai sejumlah permasalahan guru di antaranya tunjangan profesi, sertifikasi
guru, gaji guru honorer, dan lain sebagainya.
“Pada
periode berikutnya Pemerintahan Jokowi kita tidak mungkin lagi membiarkan
guru-guru honorer dengan gaji sekadarnya, tapi kita harus pikirkan itu.
Sebaliknya guru-guru yang sudah dapat tunjangan profesi, pangkatnya sudah
tinggi, tunjukkan dengan pangkat tinggi dan sertifikat profesi itu bahwa dia
memang layak untuk mendapatkan itu karena kinerjanya jauh lebih baik dibanding
guru yang belum dapat sertifikat,” jelas Mendikbud Muhadjir.
Mendikbud
percaya untuk melakukan penuntasan masalah guru, kuncinya pada tata kelola
guru.
“Tidak
mungkin kita melakukan penataan menyeluruh tanpa ada perubahan-perubahan
radikal di dalam tata kelola guru. Saya sarankan pada Pak Dirjen GTK, siapapun
menterinya di Kemendikbud supaya tata kelola guru periode ke depan harus
ditangani dengan sungguh-sungguh. Saya yakin kalau itu tuntas, 70% urusan
pendidikan akan selesai,” tutup Mendikbud. [okezone.com]
No comments